 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
Tujuan awal sih sebenarnya ingin melunasi janji dengan seorang teman.yakni mau meetup jika kami bertemu di Jogja. Namun, sebuah perjalanan tidak mungkin kan hanya dihabiskan untuk mengobrol? Menurutku.
Berbeda dari holiday sebelumnya, kali ini aku pilih gaya liburan yang santai-santai saja.
Berkeliling di pusat Kota Jogja, duduk di angkringan sambil ngobrol bersama teman-teman, dan menikmati fasilitas yang disuguhkan oleh pemilik homestay.
Aku lumayan betah di homestay, terutama jika memasuki waktu sore hari. Kenapa? Inilah alasannya!
Tentang Posnya Seni Godod Art Gallery & Homestay
Nama homestay tempatku menginap bernama Posnya Seni Godod Art Gallery & Homestay.
Sebuah rumah sekaligus penginapan yang dikelola oleh keluarga Pak Godod.
Ya, Godod Sutejo merupakan seorang pelukis atau seniman yang cukup terkenal di Jogja.
Karya-karya serta majalah yang berisi perjalanan beliau bahkan tertata rapi di lantai dua. Tepatnya di ruang santai/ruang tunggu para penginap. Dekat sekali dengan kamarku.
Jadi, kalau kita menginap di sini rasanya bukan sekadar tidur, rebahan, atau beristirahat, akan tetapi juga dapat menikmati karya indah dari Pak Godod.
Mungkin ini juga ya tersemat nama 'Art Gallery'.
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
Anyway, aku memilih homestay ini karena banyak turis asing yang sebelumnya menginap di sini. Ulasan dari mereka bagus dan hospitality yang ditawarkan oleh keluarga Pak Godod cukup menarik perhatianku.
Dan.. ternyata mereka nggak peres! Artinya, ulasan tersebut memang benar.
Saat pertama kali datang, aku disambut ramah oleh kerabat Pak Godod. Beliau memintaku untuk mengisi buku tamu.
Sembari menulis asal kota dan nomor teleponku, beliau mengambilkan kunci kamarku.
"Mbak, ini saya salah milihin kamar. Jadinya malah saya kasih kamar yang lebih luas. Nggak papa ya?" ucap beliau.
"Wah, malah makasih banyak saya, Mas. Nggak papa pake banget. Nanti kalo ke sini lagi, salah untuk yang kedua kalinya juga nggak masalah deh, haha." Jawabku sambil tertawa.
Beliau juga ikut tertawa dan bergegas mengantarku ke lantai dua untuk menunjukkan ruanganku.
Fasilitas Kamar
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
Awalnya aku memesan standard single room, tetapi karena ada kesalahan teknis, eh malah dapat economy double room dengan harga yang sama. Yuhuu, tempat tidurnya luas dan besar.
Nama kamarku 'Lawu'. Posisinya berada tepat di samping tangga, sehingga aku bisa mendengar langkah kaki yang sedang naik atau turun dari lantai dua.
Desain pintunya sangat klasik seperti kamar zaman dulu, yakni dua pintu yang bisa dibuka kedua sisinya.
Sementara itu di depan kamar, pemilik sudah menyediakan keset serta tempat sampah agar pengunjung nyaman saat menginap.
Kemudian di dalam kamar yang aku pesan sudah terdapat beberapa fasilitas seperti:
- Lemari sekaligus hanger untuk menggantung baju
- Kipas angin
- Meja
- Kaca
- Tempat nge-charge
- Lampu dinding
- Dua bantal
- Selimut
Kenapa nggak ada AC-nya? Menurutku memang nggak perlu AC sih. Aku bahkan hampir nggak pernah menyalakan kipas angin.
Eh tapi kalau kamu mau pilih ruangan ber-AC juga bisa kok. Ada pilihannya. Tenang saja!
Lho, nggak ada ada kamar mandinya? Aku memang pilih kamar mandi luar.
Meski di luar, tetapi bisa dibilang sangat nyaman dan bersih.
Sepertinya setiap digunakan oleh penginap, pengelola homestay selalu bersiap membersihkannya. Makanya selalu bersih dan wangi.
Inilah fasilitas kamar mandi yang kudapatkan:
- Shower set water heater
- Sabun cair, shampoo, hingga handbody pun ada lho!
- Closet
- Gantungan untuk baju dan handuk
- Handuk dan peralatan gosok gigi untuk mandi
Makanya aku cukup nyaman dan betah banget di sini!
Fasilitas Ruang Tamu (Ruang Santai)
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
Selain membahas kamar yang kutempati, aku mau cerita tentang ruang tamu atau ruang bersantai bagi para penginap.
Sepertinya aku memang sedang beruntung ya, karena lantai dua hanya ada dua penyewa. Aku dan tetangga kamar (perempuan juga) yang jarang keluar dari singgasananya.
Makanya, ruang tamu juga jadi sepi. Terasa seperti milik sendiri, haha.
Apa saja fasilitas yang ada di ruang tamu bagi para penginap?
- Tempat duduk yang nyaman
- Free WiFi
- Tersedia teh dan kopi yang bisa dibikin sendiri
- Galon air mineral
- Buku, majalah, dan lukisan yang tersusun rapi (jadi spot foto-foto)
Di ruang tamu ini, aku bisa duduk santai sambil ngeteh dan baca buku.
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
Beberapa buku yang disediakan memang berkaitan langsung dengan dunia Pak Godod sebagai seniman.
Jadi, kalau kamu berkunjung ke sini, mungkin akan menemuni majalah berbahasa Jawa, Bahasa Prancis dan Belanda, serta buku-buku autobiografi beberapa seniman tanah air.
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
Kekurangan dan Kelebihan Posnya Seni Godod Art Gallery & Homestay
Pendapat ini benar-benar sesuai pengalamanku waktu menginap di sini ya. Jadi, situasinya bisa saja berbeda dari penginap lain.
Apa saja sih plus minus dari Posnya Seni Godod Art Gallery & Homestay?
Kelebihan
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
✅ Harga untuk 3 hari 2 malam Rp170.000,00 (exclude makan ya)
✅ Dekat dengan toserba, minimarket, dan Malioboro
✅ Kebersihan sangat terjaga
✅ Cocok untuk kamu yang mau menginap sekadar mencari tempat tidur
✅ Bebas mau ngeteh dan ngopi sepuasnya
✅ Mau cari makan-makanan murah juga gampang
✅ Akses 24 jam
✅ Terdapat tempat parkir
✅ Bebas nyamuk meski tidak menggunakan AC
✅ Pemilik sangat ramah, sehingga terasa seperti di rumah sendiri
Kekurangan
 |
| Sumber foto: Dokumentasi pribadi |
➖ Untuk menuju kamar harus lewat tangga
➖ Langkah kaki dari tangga cukup terdengar hingga ke dalam kamar
➖ Terkadang mendengar percakapan tamu lain yang berada di luar (Tamu yang kurang bisa menjaga intonasi suaranya ya)
Nah, kalau kamu mau wisata ke pusat Jogja, bisa cobain penginapan yang satu ini ya!
Comments
Post a Comment