3 Wisata Yogyakarta dekat Malioboro yang Paling Recommended

sumber: Dokumentasi pribadi


Manakah tempat yang akan kamu masukkan ke dalam wishlist ketika hendak pergi berlibur ke Jogja, bestie? Nah kalau aku kemarin pergi ke beberapa tempat yang nggak jauh dari stasiun Tugu atau stasiun pemberhentian terakhir Yogyakarta.
Sebenarnya ingin sekali pergi ke daerah Sleman dan Gunung Kidul, tetapi karena waktunya kurang memungkinkan, walhasil harus memaksimalkan eksplorasi. Ternyata mengunjungi tempat-tempat bersejarah sangat menyenangkan lho!

Ada beberapa tempat wisata Yogyakarta yang memang baru saja aku kunjungi dengan harga tiket masuk cukup murah, bahkan salah satunya gratis. Mau tahu manakah destinasi yang aku sambangi? Simak ya daftar berikut ini! 


1. Situs Warungboto atau Pasanggrahan Rejowinangun


sumber: dokumentasi pribadi

Situs Warungboto ini berada di Jln Veteran Nomor 77, Kel. Warungboto, Kec. Umbulharjo, Yogyakarta, DIY tepatnya berada di dekat SD Muhammadiyah Warungboto. 

Saat masuk, aku agak bingung karena sepi banget dan rasanya hanya aku sendiri yang ada di situ. Namun ternyata, tidak. Sebab, di dalam ada beberapa tukang yang sedang membersihkan dinding dan memperindah beberapa sudut supaya tetap indah.

Salah satu alasan mengapa aku tertarik mengunjungi pasanggrahan satu ini karena penasaran dengan wujudnya yang agak mirip dengan Taman Sari. Bagi kalian yang sering main ke Jogja tentu sudah tidak asing lagi dengan Taman Sari, bukan? Nah, situs Warungboto ini persis sekali. Namun ada sudut atau spot desain yang membedakannya. 

Jika Situs atau Kampung Taman Sari dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I, situs Warungboto dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono II. Fungsinya adalah sebagai tempat istirahat atau santai sejenak bersama keluarga atau saudara dari Keraton Yogyakarta.

sumber: dokumentasi pribadi

Ketika masuk, aku pikir bangunannya kecil, tetapi saat sudah eksplor sampai dalam dan bagian belakang, area pasanggrahan yang dibangun pada tahun 1785 masehi ini sangat luas dan besar. Bahkan jika kamu mengelilingi satu per satu bagian bangunannya, maka akan terasa pegal-pegalnya di kaki.

Kalau berkunjung ke sini, jangan lupa membawa air minum ya karena cuaca yang sangat terik bikin tubuh gampang dehidrasi. Sunscreen juga wajib nih buat cewek-cewek hehe. 


sumber: dokumentasi pribadi

Sebetulnya aku masih bertanya-tanya kenapa tempat ini kurang populer atau tak seramai Taman Sari? Padahal tidak dipungut biaya sepeser pun lho! Atau kebetulan saja waktu aku ke sini, memang sedang sepi ya karena bertepatan weekday? Hmm. 


sumber: dokumentasi pribadi

Tempatnya sendiri sangat bersih dan sepertinya memang dikelola dengan baik. Meskipun untuk air kolamnya sedang keruh hijau saat itu, tetapi mungkin memang sedang proses dibersihkan. 

Untuk jarak tempuh dari Malioboro sendiri hanya sekitar 3 km jadi nggak jauh-jauh amat. Kamu bisa menggunakan jasa ojek online atau lainnya. Buka dari pukul 09.00 sampai 17.00 WIB dan langsung masuk saja.  

2. Museum Sonobudoyo

sumber: dokumentasi pribadi

Museum Sonobudoyo merupakan salah satu objek wisata telengkap dan memiliki layanan berkualitas di tengah kota Yogyakarta. Bangunan yang diisi oleh  benda-benda bersejarah ini berada di Kecamatan Gondoman, tepatnya beralamat di Jalan Pangurakan Nomor 6, Ngupasan, DIY (bisa dicek langsung melalui Maps ya). 

Untuk masuk dan mengelilingi Museum ini, kita harus melewati area cek suhu dan siapkan uang Rp3000 untuk membayar tiket. Setelah itu, petugas loket akan mengarahkan kita untuk mengisi buku tamu. Anyway, semua orang yang berada di pintu masuk sangat ramah dan welcome banget. Jadi, jangan sungkan untuk bertanya ya!

Setelah masuk bagian teras, cobalah untuk berhenti sejenak dan membaca aturan yang terpampang di depan dan diperuntukkan khusus bagi pengunjung. Seingatku, ketika masuk pertama kali, ada beberapa pemandu yang memberikan arahan dan berbagai petunjuk penting sebelum masuk ke ruang inti.

Salah satunya adalah pengunjung boleh memotret seluruh benda maupun ruangan yang ada di dalam Museum, asalkan menggunakan kamera ponsel. Nah, bagaimana untuk kamera profesional? Sebaiknya coba bertanya dan meminta izin terlebih dahulu ya. Jelaskan secara detail keperluan dan tujuanmu supaya dapat dinegosiasikan dengan baik.


sumber: dokumentasi pribadi

Banyak hal yang aku pelajari dari tempat ini, seperti keberadaan sistem kasta pada masyarakat zaman dulu, bagaimana perjalanan manusia di masa-masa kerajaan, dan masih banyak lagi. Menurutku, setiap tempat memiliki kesan yang berbeda karena pembahasannya pun tak sama. 

Sebut saja seperti ruang batik, ruang koleksi benda-benda yang pernah digunakan oleh para raja, tempat pertunjukan wayang, dan lain-lain. 

sumber: dokumentasi pribadi

Seperti namanya "Ruang Klasik", maka akan ada banyak hal dan benda yang berkaitan erat dengan situasi lampau atau klasik. Kita bisa melihat, mengamati, dan mempelajarinya langsung dari setiap benda yang kita lihat di ruangan ini.

Terlebih lagi, pada setiap komponen sudah disertai keterangan lengkap yang mempermudah kita untuk belajar sejarah. Oh iya, Museum Sonobudoyo bisa menjadi salah satu destinasi wisata keluarga yang ramah anak-anak lho, Bund! Heheh. 


sumber: Dokumentasi Pribadi

Meskipun bertempat di Yogyakarta, tetapi cakupan sejarah bernilai kultural yang diusung oleh Museum ini lumayan lengkap. Maksudku adalah melingkupi beberapa cerita yang melibatkan tanah Sunda dan Jawa Barat. 

sumber: Dokumentasi pribadi

Ruangan batik ini membuat saya bernostalgia ketika bekerja sebagai content writer dengan niche khusus yakni Batik. Salah dua yang paling aku ingat adalah motif klasik serta Batik Megamendung. Apa itu? Nah, coba baca di deskripsi yang telah disediakan oleh pihak museum ya!
Kalau ditanya, apa yang membuat betah para visitor? Menurutku adalah tempatnya yang bersih dan dingin karena keberadaan AC. Belum lagi dilengkapi oleh teknologi canggih seperti pertunjukan hologram wayang dan layar digital berisi pengetahuan setiap benda-benda bersejarah yang dipamerkan. 

3. Jogja Gallery


Tahukah kamu? Jogja Gallery sangat dekat dengan Museum Sonobudoyo, bersebelahan dengan alun-alun utara kota Jogja dan Dagadu Store. Jadi, dari museum tadi, kita cuma perlu berjalan beberapa menit saja, nggak perlu naik kendaraan apa pun. 

Kebetulan kemarin aku dateng pas ada event pameran bernama "Antari Anawarma" yang diinisasi oleh adik-adik dari Kampus Atmajaya. Kreatif banget pokoknya!

Tiketnya sendiri cukup murah meriah, yakni Rp11.000 per orang (dewasa) dan bisa bayar via online maupun on the spot. Sebelum memasuki ruang pameran, kita dipersilakan untuk cek suhu dan scan Peduli Lindungi seperti peraturan di lokasi wisata lainnya.



sumber: Dokumen pribadi

Ada beberapa hal yang bisa kita lihat dalam pameran ini, seperti hasil lomba fotografi, kreativitas dalam menampilkan sebuah objek tertentu, desain-desain bangunan berbasis lingkungan, pemanfaatan limbah menjadi benda dekoratif, dan lain sebagainya.


sumber: Dokumen pribadi

Mereka juga membuat kerajinan dari seni melipat kertas atau origami berbentuk angsa, lalu didekorasi sedemikian cantiknya. Tak lupa dipadukan dengan cahaya yang berasal dari lampu hias lantai dan lampu ruangan membuat hasil jepretan kamera sangat keren sehingga sangat sayang untuk dilewatkan. By the way, hiasan origami di atas merupakan salah satu spot foto favorit para pengunjung lho! 

sumber: Dokumen pribadi

sumber: Dokumen Pribadi

Selain itu, ada pula pameran lomba pemenang fotografi dengan tema yang mereka tentukan sebelumnya. Nggak nyesel deh ke sini. Sayangnya acara ini telah selesai dan mungkin akan berganti dengan event lainnya. 

Sebab, untuk event yang diselenggarakan di Jogja Gallery bisa berubah-ubah ya, bestie. Tergantung penyelenggara, organisasi, dan pihak-pihak tertentu di bidang seni. 

Sebenarnya ada satu lagi tempat yang ingin aku eksplor, yakni Museum Kota Gede. Namun, sewaktu reservasi (wajib) diharuskan telah mendapatkan vaksinasi dosis 3, sehingga tidak ada konfirmasi dari pihak panitia. Padahal tempatnya bagus dan masih banyak yang belum mengetahui bangunan berornamen Jawa-Eropa tersebut.

Itu dia perjalananku di Yogyakarta kemarin. Semoga sedikit membantu ya! 

 




Comments

  1. Wah ketiganya belum pernah saya kunjungi nih. Kalau ke Taman Sari udah pernah. Situs warubroto itu mirip2 Taman Sari juga ya, nice...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak mirip tapi bedanya kalo situs warungboto nggak dipungut biaya dan yang bangun juga beda .. kapan kapan main ke Jogja Mbak hehe

      Delete
  2. sering ke Malioboro mbak tapi belum pernah mampir-mampir di wisata-wisata dekat situ, Insya Allah tahun ini mau main ke Jogja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Kalo mau explore usahakan tidak dekat dengan hari libur Mbak soalnya bakalan muyek dan padet banget di daerah kota sama area gunung kidul. Tapi kalo pun pas libur semoga nggak terjebak macet Mbak.. kalo yang saya share ini daerah deket stasiun dan cukup ramah buat wisatawan asal luar kota.

      Delete

Post a Comment