Jalan-Jalan ke Rumah Atsiri Indonesia: dari Wisata Alam hingga Belajar Dunia Wewangian

alamat rumah atsiri
dokumentasi pribadi


Sabtu (11/06/2022), aku memilih Rumah Atsiri sebagai tempat berwisata untuk sejenak melepas penat dari lelahnya bekerja yang biasa dilakoni dari Senin hingga Jumat. 
Ya, nggak beda jauh dari budak korporat lainnya ya. Kerja, ibadah, makan, tidur, sambat, jalan-jalan, haha!

Sudah lama sekali aku ingin berkunjung ke tempat ini untuk melihat dan mengamati cara perawatan berbagai tumbuhan serta herbs di dalamnya. Singkatnya, nggak mau sekadar jalan-jalan, foto-foto aja, tetapi juga ada nilai edukasi yang kuperoleh. 
Sayang banget kan udah bayar tiket, tetapi nggak bawa pulang pengetahuan dari tempatnya langsung?
 
Rumah Atsiri Indonesia yang aku kunjungi berlokasi di Jalan Watusambang, Watusambang, Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Sebenarnya bisa dibilang, masih agak jauh dari wisata utama di Tawangmangu sih. Jadi, buat kamu yang mau berkunjung ke Rumah Atsiri di Karanganyar ini, pastikan untuk melihat kanan kiri ya, karena jalan masuk (perempatan agak kecil) ke area wisatanya. 

Bagi yang baru pertama kali ke sini dan tidak mengandalkan Google Maps sepanjang perjalanan, kemungkinan besar bakal kebablasan. Ya, kayak aku, hahaha. Lihat Gmaps di awal aja, makin ke atas sinyal lenyap.
Makanya, pakai dong Telkomsel (Tolong, Telkomsel, aku siap banget diendorse haha).

Perjalanan dari rumah ke Rumah Atsiri memakan waktu kurang lebih satu jam. Tiba di lokasi, langsung deh ke loket dan bayar tiket Rp50.000,00.
Oh iya, sistem pembelian tiket di Rumah Atsiri ini ada dua yakni on the spot dan booking lewat kontak mereka. Harga dan nominalnya sama, tidak dibedakan sama sekali.
Berbeda dengan tempat wisata pada umumnya yang dipenuhi Kang Parkir di segala sudut, biaya parkir kendaraan di Rumah Atsiri free alias gratis untuk sepeda motor dan mobil. Apalagi area parkir untuk mobil terbilang sangat luas bahkan muat untuk menampung segala jenis kendaran termasuk kenangan penumpangnya. Halah!
Nah, sedangkan tempat parkir motornya berada di dekat pintu gerbang masuk. Aman dari panas dan hujan. 
gambar rumah atsiri indonesia
dokumentasi pribadi


Sebelum menjadi tujuan wisata seperti sekarang, Rumah Atsiri adalah pabrik Citronella—Sebuah bangunan yang didirikan atas dasar kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Bulgaria untuk mengolah minyak atsiri berbahan dasar utama sereh wangi. 

Mengapa di daerah Plumbon? Karena tempatnya dekat dengan sumber mata air yang dinilai berperan penting dalam proses distilasi, yakni sebuah proses pemisahan campuran berdasarkan tiitk didih dan titik uap suatu cairan.

Nah, karena adanya pergantian status kepemilikan dari tahun ke tahun, akhirnya PT Rumah Atsiri Indonesia mengambil alih seluruh tanggung jawab pabrik ini pada 2015 silam dengan merombaknya menjadi lokasi wisata sekaligus menjadi tempat pengembangan dan penelitian, serta rumah prodiksi lengkap dengan fasilitas yang mendukung untuk berkegiatan para pendatang.

Makanya pas aku masuk tuh bener-bener kayak "Wow, this place is so amazing!" 
Bersih, semua pernak-pernik, perlengkapan, hiasan, dan lain-lain tertata rapi di setiap ruangan.
Enaknya lagi, bebas rokok! 

Aku melihat tanaman Rosemari yang tumbuh lebat di sepanjang sisi bangunan dari depan sampai ke belakang. Tentu saja juga sereh sebagai ikon utama tempat ini. 
Dari depan, aku berjalan ke area tengah. Tepatnya di Ampitheater yang diisi oleh hamparan rumput gajah nan menenangkan mata.
rumah atsiri indonesia adalah


Kemudian berjalan lagi ke belakang dan sampai ke spot taman bunga atau The Gardens. 
Pas banget nih, waktu aku dateng tuh yang lagi mekar cantik-cantiknya adalah bunga marigold kuning dan orange. Ada juga bunga kenop ungu yang masih malu-malu mau mekar serta daun pegagan yang dibiarkan tumbuh menutupi alas pohon pinus.
Seger banget! Ditambah lagi belum terlalu ramai. Padahal sudah memasuki waktu makan siang.
tiket rumah atsiri indonesia
dokumentasi pribadi


rumah atsiri indonesia glamping
dokumentasi pribadi

Di sudut lokasi The Gardens ini ada Museum Atsiri yang juga dibuka untuk para Aromates (Sebutan untuk pengunjung Rumah Atsiri Indonesia) yang ingin menyaksikan beragam suguhan.
Sebut saja seperti video mapping Isha Hening, aneka kerasi tanaman gantung, layar interaktif yang mampu menangkap siluet tubuh siapa pun yang berdiri di depan sensor pendeteksi, dan beberapa layanan lainnya.
Cocok banget deh buat Museum Dates bagi yang sudah menikah~

Usai puas mengambil gambar, aku memutuskan untuk makan siang di resto Rumah Atsiri Indonesia dengan menukarkan tiket yang sebelumnya sudah aku beli.

Jadi, tiket senilai Rp50.000,00 tersebut dapat ditukar dengan makanan dan souvenir yang dijual oleh RAI. Seperti minyak essential, sabun, pewangi ruangan, baju, dan lain-lain. Jika ternyata total harga makanan atau sovenir lebih dari harga tiket, kita bisa menambahkannya secara tunai atau pembayaran via QRIS. 
Sedikit bocoran ya bestie, harga sabun paling murah di Rumah Atsiri sekitar 20 ribuan. Sedangkan untuk paket bundling atau harga minyak essensialnya berkisar di atas Rp50 ribu (rata-rata sih). Cukup pricey untuk kaum mendang-mending.
Eh, tapi worthit banget lho buat dibeli!
rumah atsiri indonesia kabupaten karanganyar jawa tengah
dokumentasi pribadi

Menurutku aromanya tuh unik banget dan herbalnya juga dominan. Tidak semua tempat bisa meneliti dan menghasilkan produk seperti milik Rumah Atsiri Indonesia.

Berbeda dengan souvenir atau oleh-olehnya, harga serta tampilan makanan di sini juga variatif dengan konsep "from the garden to table". Pemesanan dilakukan dengan cara scan QR code melalui Google Lens yang disediakan oleh pengelola resto, kemudian kita bisa lihat menunya melalui HP dan pilih, terus bilang deh ke pelayannya!
rumah atsiri indonesia kabupaten karanganyar jawa tengah
dokumentasi pribadi

Waktu itu, aku pesen Hot Caramel Spiced Latte (Rp28.000) dan Shiratake Poke Bowl (Rp37.400). Jadi, untuk kekurangannya Rp15.400 aku bayar cash. Dua-duanya punya rasa unik dan enak menurutku. 
I think, kesan vegetariannya cukup mendominasi. Dibilang plain based engga juga, dikata rasa micin jauh banget. Rasanya seperti menyantap makanan yang sehat dan ringan. 

Usut punya usut nih, ternyata hampir semua yang disajikan Rumah Atisiri ke Aromates sudah terlebih dahulu melalui uji lab atau hasil dari tangan para ahli dalam meramu suatu produk. Termasuk makanan dan minumannya. 

Makanya kalau kamu ke sini, wajib banget cobain hasil olahan dapur mereka! Lumayan eksplor lidah antimainstream. 

Berikut beberapa fasilitas yang disediakan oleh Rumah Atsiri:
  • Loby
  • Museum
  • The Gardens
  • Ruang Workshop
  • The Shops 
  • Restaurant
  • Glamping
  • Hotel
  • Ballroom
  • Ruang Meeting
  • Chapel
  • Mushola
Waktu memanjakan perut pun selesai, saatnya salat, lalu pulang ke rumah. 

Hampir lupa. Aku cuma mau menginformasikan kalau kamu bisa menginap di Atsiri Glamping atau mengikuti workshop maupun kegiatan khusus yang diadakan oleh Rumah Atsiri. 
Mulai dari berkebun, touring tiap tempat, belajar meracik minyak essential oil, dan 
Lebih lengkapnya lagi, bisa dicek ke media sosial mereka di Instagram @rumahatsiri ya.
rumah atsiri indonesia ulasan
dokumentasi pribadi

Selamat menanti perjalanan dan pengalamanku selanjutnya ya 😇


Comments