Banyak orang berpikir bahwa merokok tidak ada hubungannya dengan keharmonisan rumah tangga, sebagian justru mengira bahwa kami hanya menghubung-hubungkan saja antara rokok dan rumah tangga, padahal sepengalaman kami melakukan observasi, rokok merupakan salah satu benda yang memiliki pengaruh besar pada suatu kehidupan berumah tangga. Kenapa bisa seperti itu? berikut hasil observasi dampak merokok pada biduk rumah tangga suatu pasangan:
- Mencemari kemurnian udara di lingkungan rumah
Faktanya seorang suami atau ayah justru sering merokok di dalam rumah, bukan di luar rumah. Merokok di dalam rumah adalah perilaku hidup yang tidak sehat. Ditambah sisa asap rokok yang menempel pada gorden, masuk dan memenuhi ruangan dapat menimbulkan batuk, pengap, dan ketidaknyamanan pada istri serta anak-anak. Akibatnya mereka kadang merasa risih dengan tingkah seorang suami (ayah) di rumah dan berdampak pada sikap ingin melawan bahkan debat kusir soal bahaya rokok karena tidak tahan melihat ayahnya menghisap asap rokok tiap hari.
Baca Juga Gunakan Cara Berikut Untuk Memperkenalkan "Sholat" Pada Anak - Membahayakan janin dalam kandungan
Bukan mitos lagi bahwa asap rokok yang mengandung berbagai zat kimia berbahaya dapat menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami kecacatan, bahkan saat mereka lahir dapat terkena penyakit astma dikarenakan sering menghisap asap rokok yang dihirup oleh sang bunda yang duduk atau berdekatan dengan suami saat merokok. Pada saat hal ini terjadi, maka kadang pihak istri yang disalahkan karena tidak dapat menjaga kandungan dengan baik, padahal suami perokok memiliki andil besar dalam tumbuh kembang si calon bayi dalam kandungan. - Lebih banyak mudharatnya
Siapa bilang bahwa merokok memberikan manfaat? banyak orang justru meninggal dan mendapatkan penyakit karena mereka merokok. Mereka tidak peduli kondisi kesehatan serta keuangan keluarganya, yang penting pikiran tenang dengan cara merokok. Slogan perokok adalah "ngerokok nggak ngerokok akan mati" padahal urusan merokok adalah bukan hanya mati, tapi juga pertanggungjawaban untuk orang di sekitar, belum jika meninggal karena merokok dan membahayakan kesehatan orang di sekelilingnya, bukankah seperti mendzalimi makhluk hidup lain? terutama perokok pasif. Bukan hanya itu saja, suami perokok kadang kurang memperhatikan kondisi keuangan keluarga terutama menafkahi istri. Banyak sekali yang melakukan hal demikian, misalnya untuk membeli rokok dibela hingga bisa mendapatkannya, giliran untuk memberikan nafkah atau membelikan makanan anak sangat perhitungan. Padahal mereka adalah tanggungjawab duni akherat utama, bukan rokok. - Mempengaruhi tingkat emosi
Merokok juga dapat mempengaruhi tingkat emosi seseorang. Kebanyakan perokok rata-rata memiliki emosi yang sulit dikendalikan saat marah, dan terkesan arogan. Hal ini dikarenakan beberapa alasan medis. - Secara tidak langsung mengajarkan anak untuk merokok
Anak-anak yang tinggal dengan ayah perokok, kebanyakan mereka saat dewasa juga menjadi perokok karena kurangnya kesadaran orangtua dalam memberikan contoh hidup baik dan sehat secara nyata.
Dampak-dampak seperti itu dialami oleh banyak rumah tangga, akan tetapi masih dianggap remeh dan tidak akan membahayakan siapapun, meskipun kasusnya sudah banyak di depan mata. Jika dihitung setiap bungkus rokok yang dikumpulkan dalam satu tahun dapat membeli sepeda motor bahkan rumah sederhana. Ingat, keluarga adalah investasi akherat jadi pertanggungjawabkan mereka dengan baik di hadapan Allah SWT, karena seorang pemimpin akan memikul beban yang berat disebabkan kepemimpinannya selama hidup menjadi seorang suami dan kepala keluarga dalam rumah tangga.
Comments
Post a Comment