Mengapa Sebaiknya Pasutri Tidak Saling Menjelekkan di Depan Umum?

Salah satu timbulnya masalah besar dalam rumah tangga yakni terjadinya sikap serta perbuatan saling menjelekkan pasangan di depan umum bahkan di dunia maya. Lidah seseorang terkadang sulit untuk dikendalikan mana kala ia merasa terusik, tersakiti, dan terdesak sehingga apapun yang menjadi bebannya akan dikeluarkan melalui sebuah ucapan atau tulisan. Peristiwa semacam ini sebagian besar dilakukan oleh kaum istri yang merasa tidak diperlakukan baik oleh suaminya sehingga menuangkan perasaannya di depan umum dengan menyindir, menulis status di facebook, twitter, path, dan sebagainya. Tidak hanya istri, para suami juga bisa melakukan hal serupa mana kala ia merasa tak puas dengan perlakuan istrinya. Namun alih-alih ingin menuangkan perasaan justru mengarah pada sikap untuk menjelekkan pasangan hidup sendiri yang tentu tidak baik bagi keharmonisan rumah tangga. Mengapa demikian? berikut ulasannya:
Man using stylus pen for touching the digital tablet screen
sumber foto oleh pexels.com
  1. Menjadi konsumsi publik
    Khalayak umum atau dunia maya bukan hanya menyangkut tentang satu orang, akan tetapi banyak orang yang melihat, memperhatikan, mengamati, bahkan menertawakan apa yang kita lakukan. Tidak semua orang peduli terhadap permasalahan yang kita hadapi, sebagian besar hanya ingin tahu dan menjadikannya sebagai bahan gunjingan, olok-olokan, dan gosip belaka. Berarti tidak boleh curhat di dunia maya? tentu saja boleh, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak perlu menuliskannya pada status pribadi yang menjadi konsumsi orang banyak. Sebaiknya tanyakan pada orang yang memang dipercaya untuk mengatasi permasalahan anda secara pribadi, bisa melalui pesan, telefon, atau yang terbaik adalah berunding dengan pasangan untuk mencari titik cerah.
  2. Menjatuhkan martabat diri sendiri dan pasangan
    Menjelekkan pasangan bukan berarti kita membuka keburukannya, tetapi sebaliknya. Kita sendirilah yang membuka keburukan kita pada orang lain karena menjelekkan pasangan sama dengan menjelekkan diri sendiri. Jadi, apakah tidak boleh membuka keburukan pasangan? tentu ada yang diperbolehkan, dengan catatan bahwa suami/istri mendzhalimi pasangannya, mengajak pada perbuatan dosa besar seperti menyekutukan Allah SWT, dan sejenisnya.
  3. Menyakiti hati orang lain
    Saat membuat nama pasangan menjadi buruk di mata orang lain, maka kadang seorang manusia tidak menyadari bahwa ada orang lain yang terluka, yakni orangtuanya, saudaranya, dan sahabat atau temannya sehingga akan membuat masalah akan semakin rumit. Sebaiknya harus berpikir ulang jika ingin meluapkan kemarahan di depan publik atau media sosial agar terhindar dari penyakit hati.
  4. Membutuhkan usaha maksimal agar semua kembali normal
    Sikap menjelekkan pasangan di depan umum yang sudah terlanjur terjadi akan sulit untuk membersihkan namanya serta mengembalikan keadaan rumah kembali harmonis karena pasti ada kecanggungan di dalamnya. Apapun yang akan dilakukan menjadi semakin sulit, apalagi jika keadaan sedang tidak kondusif. Sebaiknya jika sudah terlanjur terjadi, maka harus ada waktu khusus berdua antara suami istri untuk membicarakan perasaan masing-masing, sehingga tidak ada yang merasa tersisihkan, merasa tidak dihargai, dan merasa tidak didengar keluh kesahnya.

Comments