Memiliki anak yang sholeh-sholehah, cerdas, dan berintelektual pasti menjadi dambaan setiap orangtua, karena anak-anak yang seperti itu kelak akan membantu orangtuanya menuju surga atas ridho Allah SWT. Permasalahannya adalah mendidik anak tidak begitu mudah dan butuh pengetahuan serta kesabaran khusus. Terkadang orangtua perlu melihat siapa panutannya dalam mendidik, oleh karena itu kami memberikan ulasan bagaimana sih cara dan sikap Rasulullah dalam mendidik anak-anaknya sehingga menghasilkan generasi yang sangat baik? berikut pemaparannya :
 |
pexels.com |
- Besikap baik pada anak dan murah hati ketika berhadapan dengan mereka
Anak-anak cenderung menyukai orang yang mudah dekat dengan mereka dan memperlakukan mereka seperti bagian dari keluarganya sendiri. Anak-anak juga menyukai orang yang tidak kasar, tidak mudah marah, dan bukanlah orang yang mudah mengerutkan dahinya, karena hal tersebut menandakan bahwa mereka merupakan orang-orang yang rendah hati. Rasulullah SAW sendiri memiliki sifat seperti yang disebutkan sebelumnya dan beliau memperlakukan anak-anak layaknya mereka ingin diperlakukan demikian. Rasulullah SAW juga berusaha keras untuk mengajarkan kesederhanaan, bercanda, dan manfaat pentingnya disiplin, serta membentuk pribadi yang sukses. Diceritakan bahwa Abu Huraira mengatakan "kami sholat isya dengan Rasulullah SAW, saat itu beliau tidak berdaya karena Al Hassan dan Al Hussain melompat ke punggungnya, beliau bangun dari sujud mengangkat kepalanya lalu melepaskan anak-anak tersebut dari punggungnya dan meletakkan mereka (ke lantai) dengan baik, sehingga dapat kembali bersujud untuk melanjutkan sholatnya, dan saat Rasulullah SAW mengakhiri sholatnya ia meletakkan anak-anak di atas pahanya." (Al-Albani 3325 Al-Silsila Al-Sahiha).
Seorang anak belum mampu memahami berbagai hal seperti hak, hukum, prinsip, dasar-dasar, moral, dan arti sesuatu, sehingga Rasulullah SAW memberikan pemahaman pada mereka secara perlahan dengan sistim step by step. Salah jika ada atau siapapun yang memperlakukan anak dengan cara yang sama seperti memperlakukan orangtua yang sudah tahu mengenai prinsip dan aturan. Itulah mengapa kita menemui banyak sekali orang-orang yang salah memperlakukan anak.
- Menghormati anak dan memuliakan mereka
Rasulullah SAW sangat peka ketika berhadapan dengan anak-anak sampai-sampai beliau memuliakan kepribadian dan pribadi mereka, serta gemar memberikan pemahaman yang mudah dipahami dan diartikan oleh anak-anak. Lebih dari itu, Rasulullah SAW tidak akan dan tidak ingin memarahi atau menghardik mereka hingga anak tersebut menceritakan kejadian yang dialaminya dengan Rasulullah SAW, anak tersebut adalah Abdullah Ibn 'Amer, ia mengatakan "Ibuku memanggilku sekali ketika Rasulullah SAW sedang berada di rumah kami, Ibu mengatakan "Hey, datanglah kemari, aku akan memberikanmu sesuatu", kemudian Rasulullah SAW mengatakan "Apa yang yang ingin engkau berikan?", Ibu Abdullah menjawab "Aku akan memberikannya kurma", kemudian Rasulullah SAW mengatakan "Jika engkau tidak memberikannya sesuatu maka akan dicatat bagimu sebuah kebohongan." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud 4991 dan dinyatakan oleh Al-Albani). Dari kejadian tersebut Rasulullah SAW mengingatkannya untuk tidak berbohong pada anak laki-lakinya atau meremehkan perasaan putranya, meskipun sang ibu tersebut memanggilnya untuk memberikan sesuatu, tetapi kenyataannya tidak. Juga, ketika Rasulullah SAW melihat anak-anak yang perlu didisiplinkan, beliau akan menghadapinya dengan halus dan baik tanpa berteriak atau menghardik mereka. Umar Ibn Aby Salamah mengatakan "Saat aku kecil, aku duduk di pangkuan Rasulullah SAW dan tanganku memegang piring, kemudian Rasulullah SAW berkata padaku "Oh Umar, ucapkan 'Bismillah' (dengan menyebut nama Allah), lalu makanlah dengan tangan kanan dan makan apa yang ada di depanmu."
- Melindungi anak-anak dan norma sosial
Rasulullah SAW menganjurkan untuk seorang ayah perlu mencari istri atau calon ibu untuk anak-anaknya dengan karakter yang baik, memilih nama yang baik untuk anak, seorang ibu yang mau menyusui anaknya, seorang ibu yang dapat menuntun anaknya untuk melawan kejahatan sosial dan homoseksual serta objek perdagangan, seorang ibu yang ingin anaknya tumbuh teratur di lingkungan dan segala sesuatu yang berhubungan denganny.
Masya Allah sungguh tauladan yang baik bagi ummat ya sobat akigigs, tentunya kita perlu menjadikannya suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
add refer : islamway
Comments
Post a Comment